Aksi dari Jonathan tersebut terekam oleh kamera cctv yang ada di dalam pusat perbelanjaan tersebut. Jonathan juga sempat terlibat adu mulut dengan perempuan bernama Dewi yang tidak lain adalah ibu dari anak laki-laki yang ditendang oleh pria tersebut. Jonathan sendiri merupakan ayah dari Wilhelmina yang merupakan anak perempuan yang terkena ayunan dan sempat terjatuh.
Ayah dari Wilhelmina sendiri kemudian menyambangi Komisi Perlindungan Anak guna mengklarifikasi insiden dari ayunan ini pada hari Senin (30/04/2018). Kejadian tersebut sendiri terjadi para hari Rabu (25/04/2018), kurang lebih puku 17.00 WIB dan terekam oleh kamera pengawas yang ada di dalam mall. Anak dari Jonathan sendiri terkena hantaman dari ayunan yang berada di area bermain yang ada di Mall Kelapa Gading.
"Anak saya Wilhelmina lewat ke area permainan. Saat itu ada dua bocah laki-laki tengah bermain ayunan dengan sangat kencang. Ketika melintas, ayunan yang tengah mengayun ke belakang dengan kencang mengenai kepala Wilhelmina," kata Jonathan saat berada di Komnas Perlindungan Anak.
Dari kejadian tersebut, putri dari Jonathan sempat jatuh tersungkur lalu kemudian menangis. Sementara itu kedua bocah tersebut masih tetap berada di ayunan.Jonathan kemudian secara spontan mendatangi tempat tersebut lalu menghentikan ayunan dengan kakinya.
Menurut pengakuan dari kejadian tabrakan tersebut tubuh dari Wilhelmina sempat terangkat lalu terhempas ke arah belakang. Kemudian dia langsung buru-buru lari mendekati Wilhelmina dimana bermaksud untuk menghentikan laju dari ayunan dengan menggunakan kakinya hingga ayunan tersebut tidak kembali mengenai orang lain lagi.
Jonathan juga mengakui bahwa kakinya mengenai punggung dari bocah laki-laki tersebut namun dia menyebut bahwa itu tidak disengaja. Dia juga mengatakan bahwa saat itu dia berada dalam keadaan panik dan hanya berusaha untuk menyelamatkan serta melindungi anaknya tersebut. Jonathan sendiri tidak memperkirakan bahwa posisi kakinya saat itu saat menghentikan laju ayunan tersebut. Dia juga mengakui bahwa posisi telapak kakinya tidak sengaja ada di punggung dari bocah baju biru itu.
Selain itu, Jonathan juga meyakinkan bahwa apa yang terjadi sebenarnya di area permainan tersebut tidak seperti apa yang diberitakan di media social kalau dia dengan sengaja menganiaya atau memang bermaksud untuk melukai bocah laki-laki tersebut.
Arist Merdeka Sirait yang merupakan Ketua Komnas Perlindungan Anak juga satu pendapat dengan Jonathan. Arist menyebut bahwa yang dilakukan oleh Jonathan hanya spontanitas dan juga tidak ada unsur perencanaan kekerasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar